Upaya kebangkitan pelabuhan ikan bagansiapiapi

 Disusun oleh : Andini anugrah

 Upaya Kebangkitan Pelabuhan Ikan Bagansiapiapi   
 
Bagansiapiapi, sebuah kota tertua di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, dulunya dikenal sebagai pelabuhan ikan terbesar kedua di dunia setelah Bergen, Norwegia. Kejayaan Bagansiapiapi pada tahun 1920-1930-an tidak hanya terpancar dari kapasitas pelabuhannya yang besar, tetapi juga dari hasil tangkapan ikan yang mencapai 150.000 ton per tahun. Kota ini bahkan mendapat julukan Ville Lumiere atau Kota Cahaya karena kemajuan infrastruktur yang sudah ada sejak tahun 1934, termasuk listrik dan fasilitas pengolahan air bersih. Selain sebagai pelabuhan, Bagansiapiapi juga dikenal sebagai pusat galangan kapal kayu tradisional terbesar di Indonesia yang produknya diminati hingga mancanegara seperti Sri Lanka, India, dan Amerika.

Gambar pelabuhan ikan bagansiapiapi 

Namun, kejayaan pelabuhan ini mulai memudar seiring berjalannya waktu, terutama karena faktor alam seperti pendangkalan pesisir yang dipicu oleh endapan lumpur dari Sungai Rokan, yang menyebabkan penyempitan dan pendangkalan jalur pelayaran. Selain itu, kebijakan pemerintah tentang pengelolaan hutan membatasi pasokan kayu yang menjadi bahan baku utama untuk galangan kapal, yang menyebabkan industri galangan kapal tradisional di Bagansiapiapi merosot tajam dan akhirnya mati suri pada akhir abad ke-20. Menyikapi kondisi ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir telah berinisiatif menghidupkan kembali kejayaan pelabuhan ikan ini. Pemerintah merencanakan pembangunan Pelabuhan Perikanan Terpadu yang modern dan Pasar Ikan Internasional untuk menjadikan Bagansiapiapi pusat distribusi dan pengolahan ikan bertaraf global. Upaya revitalisasi pelabuhan ini meliputi penyediaan infrastruktur modern, pengaturan zona penangkapan ikan yang lebih produktif, serta pembangunan fasilitas pendukung untuk mendukung aktivitas nelayan dan pelaku usaha perikanan. 

Pemerintah daerah juga berperan aktif dengan memberikan bantuan berupa kapal mesin, alat tangkap yang modern, serta program rumah layak huni untuk nelayan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat pesisir. Wakil Bupati Rokan Hilir secara langsung memantau kondisi pelabuhan dan menekankan pentingnya peningkatan fasilitas guna menambah produktivitas serta menyejahterakan warga nelayan.Lebih jauh, pembangunan International Fish Market yang bekerja sama dengan investor mancanegara, terutama dari Jepang, diharapkan mampu mengembangkan pasar ekspor hasil kelautan dan meningkatkan nilai tambah produk perikanan lokal.proyek-proyek ini sejalan dengan visi pemerintah yang ingin menjadikan Bagansiapiapi sebagai ikon kebangkitan industri perikanan Indonesia sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Provinsi Riau. Upaya kebangkitan pelabuhan ikan ini menjadi contoh kongkret bagaimana sejarah, kondisi alam, dan kebijakan pemerintah dapat bersinergi menciptakan masa depan lebih baik untuk masyarakat pesisir yang bergantung pada sumber daya laut.

Upaya kebangkitan pelabuhan ikan Bagansiapiapi adalah contoh nyata bagaimana sejarah, kondisi alam, dan kebijakan dapat bersinergi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat pesisir yang bergantung pada sumber daya laut. 

referensi

Melayupedia, & Inge, N. (2021). Pelabuhan tua bagansiapiapi, saksi bisu peristiwa bertempur.

Merdeka.com, & Sari, N. M. (2024). Fakta Menarik Kota Bagansiapiapi Riau, Pernah Menjadi Kota Nelayan dan Galangan Kapal.

Riau, M. C., & Raden Heru. (2025). Dulu Pelabuhan Ikan Terbesar, Kini Saatnya Bangkit!

RR.com, & Mulkan Abidin. (2021). Beginilah Sejarah Bagan Siapiapi Yang Rencananya Akan Menjadi Pelabuhan Berskala Internasional itu.






Comments

Popular posts from this blog

‘’Dermaga TPI dan Ekspor Ikan Dumai: Memperkuat Ekonomi Kelautan Pesisir’’

🌊 Transformasi Limbah Ikan Menjadi Produk Bernilai Ekonomi 🌊

Global Blue Economy: Analysis, Developments, and Challenges Md. Nazrul Islam, Steven M. Bartell (Translate Indonesia)