STRATEGI SINERGI PENGELOLAAN SAMPAH DAN KONSERVASI LAUT UNTUK MENDUKUNG EKONOMI BERKELANJUTAN DI TANJUNG PASIR, INDRAGIRI HILIR, RIAU


STRATEGI SINERGI PENGELOLAAN SAMPAH DAN KONSERVASI LAUT UNTUK MENDUKUNG EKONOMI BERKELANJUTAN DI TANJUNG PASIR, INDRAGIRI HILIR, RIAU

Sintia Nur Afika
Universitas Riau

Abstrak

Pengelolaan sampah yang efektif dan konservasi laut merupakan aspek penting dalam mendukung keberlanjutan ekonomi di kawasan pesisir. Penelitian ini bertujuan menganalisis sinergi pengelolaan sampah dan konservasi laut di Desa Tanjung Pasir, Kec Tanah Merah, Indragiri Hilir, Riau. Metode kualitatif, meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi, digunakan untuk memahami kondisi lingkungan serta partisipasi masyarakat setempat. Hasilnya menunjukkan bahwa sinergi ini meningkatkan kualitas lingkungan dan mendukung kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan sumber daya laut dan pengembangan pariwisata berkelanjutan. Pemahaman komunitas dan dukungan pemerintah menjadi faktor keberhasilan utama. Rekomendasi disampaikan untuk mengoptimalkan pengelolaan berbasis komunitas dan pelibatan seluruh pemangku kepentingan guna mendukung keinginan jangka panjang.

Kata Kunci : pengelolaan sampah, konservasi laut, ekonomi berkelanjutan, desa pesisir

Pendahuluan

Permasalahan sampah di kawasan pesisir semakin meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan peningkatan aktivitas manusia di wilayah pesisir (Jayantri, 2018). Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat merusak laut, merusak ekosistem, serta mengancam kesejahteraan masyarakat yang sangat bergantung pada sektor kelautan dan perikanan (Fatma & Fatmawati, 2020). Kondisi ini berdampak negatif terhadap rusaknya sumber daya laut dan kualitas kehidupan masyarakat pesisir.

Gambar 1. Suasana Desa Tanjung Pasir,  Kecamatan Tanah Merah, Indragiri Hilir, Riau. 

Desa Pesisir Tanah Merah, yang terletak di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, merupakan salah satu wilayah yang menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan sampah dan konservasi laut. Keterbatasan sarana pengelolaan sampah serta rendahnya kesadaran lingkungan masyarakat memperparah kondisi pencemaran di wilayah ini (Tirano, 2022). Oleh karena itu, upaya terpadu pengelolaan dan konservasi laut menjadi strategi penting dalam menjaga keanekaragaman hayati, meningkatkan produktivitas sumber daya laut, sekaligus mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan di desa tersebut.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana sinergi antara pengelolaan sampah dan konservasi laut dapat diimplementasikan di Desa Tanjung Pasir guna mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengelolaan sampah dan konservasi laut yang telah dilakukan serta memberikan dampaknya terhadap ekonomi masyarakat pesisir.

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan yang efektif, baik bagi pemerintah daerah maupun masyarakat desa, guna mewujudkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Tinjauan Pustaka

Pengelolaan sampah di kawasan pesisir mengacu pada praktik 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai pendekatan utama mengurangi dampak limbah terhadap lingkungan laut (Jayantri, 2018). Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat sangat berperan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan ekosistem pesisir (Fatma & Fatmawati, 2020).

Konservasi laut meliputi pelestarian habitat laut dan penegakan aturan yang mengatur pemanfaatan sumber daya laut secara lestari (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2024). Studi terdahulu menunjukkan bahwa penggabungan aktivitas pengelolaan sampah dan konservasi laut dapat mendukung kepunahan perekonomian melalui peningkatan hasil tangkapan dan pengembangan ekowisata (Tangio, 2023). Di Indragiri Hilir, berbagai kebijakan daerah seperti Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2011 tentang penanganan sampah mengatur tata cara pengelolaan sampah di tingkat lokal, namun penerapan dan partisipasi masyarakat masih menghadapi tantangan (Tirano, 2022).

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Desa Tanjung Pasir, Tanah Merah, Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara dengan tokoh masyarakat, pemerintah desa. Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi nyata pengelolaan sampah dan praktik konservasi laut yang diterapkan. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mengelola data naratif menjadi tema-tema penting untuk menjawab tujuan penelitian.

Hasil dan Pembahasan

Hasil observasi menunjukkan bahwa Desa Tanah Merah menghadapi masalah pengelolaan sampah domestik dan plastik yang berdampak pada pencemaran pesisir. Pemerintah desa bersama kelompok masyarakat melakukan program pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan pengumpulan sampah terpadu. Konservasi laut dilakukan dengan penanaman mangrove dan larangan penangkapan ikan menggunakan bom atau racun. Sinergi kedua upaya ini mendatangkan manfaat yakni meningkatkan hasil tangkapan ikan serta mengembangkan potensi ekowisata berbasis alam.


Gambar 2. Sampah di pesisir Desa Tanjung Pasir,  Kecamatan Tanah Merah.

Menurut hasil wawancara dengan salah satu warga lokal Desa Tanjung Pasir, tingginya volume sampah di desa disebabkan oleh kondisi tanah yang lembab dan tidak memungkinkan dilakukannya pembakaran sampah secara efektif. Masyarakat desa cenderung membuang sampah secara langsung tanpa proses pembakaran karena tanah yang berada di bawah rumah tidak seperti tanah pada umumnya, melainkan lebih lunak dan basah akibat lokasi pesisir yang bersinggungan dengan laut. Hal ini menyebabkan sampah sulit terbakar dan menumpuk di lingkungan sekitar, yang diperparah oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara baik (Wawancara dengan salah satu warga Desa Tanjung Pasit, Kecamatan Tanah Merah, 2024).

Data observasi dan survei menunjukkan bahwa sebagian besar sampah di Desa Pesisir Tanah Merah berasal dari limbah domestik, terutama plastik sekali pakai, yang mencapai sekitar 65% dari total sampah yang terkumpul. Sampah-sampah ini sebagian besar belum terkelola dengan baik dan masih ditemukan di sepanjang garis pantai dan pesisir sungai. Kondisi ini berdampak pada penurunan kualitas lingkungan dan kesehatan laut, seperti terlihat dari penurunan jumlah spesies ikan yang biasa ditangkap oleh nelayan lokal. Fenomena ini serupa dengan temuan pada penelitian sebelumnya tentang pengelolaan sampah pesisir di Riau (Jayantri, 2018).

Upaya Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Desa Tanah Merah telah melaksanakan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang terintegrasi dengan pelibatan komunitas lokal. Pemerintah desa bekerja sama dengan kelompok masyarakat menyediakan fasilitas tempat sampah terpilah dan melakukan sosialisasi pengurangan penggunaan plastik. Meski demikian, masih terdapat keterbatasan dalam teknologi pengolahan sampah serta kurangnya dukungan finansial untuk menyediakan sarana pengolahan akhir. Hal ini menghambat optimalisasi pengelolaan sampah secara menyeluruh. Kondisi ini sejalan dengan hasil penelitian Lubis & Nasution (2023) yang menunjukkan bahwa kendala sumber daya menjadi hambatan utama dalam pengelolaan sampah di pesisir Riau.

Konservasi Laut dan Pelestarian Ekosistem

Kegiatan konservasi laut yang dilakukan di Desa Tanjung Pasir meliputi penanaman mangrove yang meluas serta penegakan peraturan larangan penggunaan alat tangkap ikan yang bersifat merusak. Mangrove Penanaman memberikan manfaat ganda; selain sebagai habitat bagi berbagai biota laut, juga sebagai penyangga alami yang mengurangi abrasi pantai. Data dari Dinas Lingkungan Hidup setempat menunjukkan adanya peningkatan keberagaman ikan dan pemeliharaan reproduksi setelah program konservasi berjalan selama lima tahun. Hal ini sejalan dengan temuan Rahman & Sari (2021) dan Nasution (2023) yang menekankan pentingnya konservasi mangrove untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.

Sinergi Pengelolaan Sampah dan Konservasi Laut

Sinergi antara pengelolaan sampah yang tepat dengan konservasi laut terbukti memberikan dampak positif bagi kelestarian ekonomi masyarakat Desa Tanah Merah. Pengelolaan sampah yang mengurangi limbah masuk ke laut meminimalisir kerusakan habitat, sementara konservasi laut memastikan keberlangsungan sumber daya alam yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat, seperti perikanan dan ekowisata. Warga melaporkan bahwa hasil tangkapan ikan meningkat sebesar 15% dalam tiga tahun terakhir setelah implementasi kedua program ini. Selain itu, muncul peluang baru dari sektor pariwisata berbasis ekologi yang mendukung pendapatan masyarakat lokal. Namun, partisipasi aktif masyarakat dan dukungan pemerintah tetap menjadi faktor penentu utama keberhasilan ini (Wijaya, 2023; Sari & Lestari, 2023).

Tantangan dan Peluang Pengembangan

Meskipun terdapat kemajuan, tantangan utama yang dihadapi adalah masih rendahnya kesadaran sebagian warga untuk membuang sampah pada tempatnya dan keterbatasan dana untuk pengembangan fasilitas pengelolaan sampah. Peluang terbesarnya terletak pada pengembangan kapasitas masyarakat melalui edukasi lingkungan dan pemberdayaan komunitas ekonomi yang terintegrasi dengan kegiatan konservasi laut. Sinergi kolaboratif antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, sangat diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut dan mencapai keinginan jangka panjang (Harahap & Simanjuntak, 2022).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sinergi pengelolaan sampah dan konservasi laut di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Merah berhasil mendukung ekonomi berkelanjutan melalui peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami peran kolaborasi lintas sektor dalam pengelolaan lingkungan pesisir. Program ini memerlukan kolaborasi berkelanjutan antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta. Rekomendasi utama adalah meningkatkan pendidikan lingkungan, memperkuat peraturan lokal, serta menyediakan fasilitas pengelolaan sampah yang mampu memenuhi keinginan jangka panjang. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi model pemberdayaan masyarakat yang lebih inovatif agar dampak positifnya dapat lebih maksimal.

Daftar Pustaka

Fatma, D., & Fatmawati, S. (2020). Optimalisasi pengelolaan sampah pesisir untuk mendukung kebersihan lingkungan. Jurnal Lingkungan, 10(1), 45-60.

Harahap, DA, & Simanjuntak, P. (2022). Studi kasus ekonomi berkelanjutan masyarakat desa pesisir di Riau. Jurnal Pembangunan Ekonomi, 7(2), 98-110.

Hidayat, M., & Ramli, A. (2024). Strategi pengembangan ekonomi berkelanjutan desa pesisir berdasarkan konservasi laut. Jurnal Ekonomi Pesisir, 6(2), 85-99.

Jayantri, AS (2018). Strategi pengelolaan sampah di kawasan pantai. Jurnal Kelautan, 5(2), 123-135.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2024). Pengelolaan sampah desa pesisir bersih di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. JDIH KKP.

Lubis, RM, & Nasution, H. (2023). Dampak pengelolaan sampah terhadap kualitas udara di pesisir Indragiri Hilir. Jurnal Lingkungan Hidup, 11(3), 121-135.

Lubis, Z., & Andika, R. (2024). Program edukasi sampah lingkungan untuk meningkatkan kesadaran pengelolaan di Desa Pesisir. Jurnal Pendidikan Lingkungan, 13(1), 45-58.

Mardiah, I., & Effendi, E. (2024). Potensi ekowisata berbasis konservasi laut di pesisir Sumatera. Jurnal Pariwisata Indonesia, 15(1), 33-47.

Nasution, J. (2023). Konservasi laut dan dampaknya terhadap kesejahteraan nelayan di Riau. Jurnal Kelautan Nasional, 10(2), 140-152.

Putra, RA, & Sari, N. (2023). Model pengelolaan sampah terpadu di desa pesisir. Jurnal Lingkungan Terpadu, 8(3), 65-76.

Rahman, H. & Sari, AP (2021). Konservasi mangrove sebagai upaya mitigasi dampak perubahan iklim di pesisir Riau. Jurnal Ekologi Pesisir, 14(2), 50-62.

Sari, WP, & Lestari, D. (2023). Analisis partisipasi pemerintah dan masyarakat dalam penyelesaian masalah sampah pesisir. Jurnal Pemerintahan Daerah, 5(4), 202-216.

Tangio, JS (2023). Edukasi pengelolaan sampah kawasan pesisir sebagai upaya konservasi laut. Jurnal Pendidikan Lingkungan, 12(3), 210-221.

Tirano, M. (2022). Implementasi Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2011 tentang penanganan sampah di Indragiri Hilir. Jurnal Kebijakan Publik, 8(4), 320-330.

Wijaya, F. (2023). Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah pesisir. Jurnal Sosial dan Lingkungan, 9(1), 15-29.

Comments

Popular posts from this blog

‘’Dermaga TPI dan Ekspor Ikan Dumai: Memperkuat Ekonomi Kelautan Pesisir’’

🌊 Transformasi Limbah Ikan Menjadi Produk Bernilai Ekonomi 🌊

Global Blue Economy: Analysis, Developments, and Challenges Md. Nazrul Islam, Steven M. Bartell (Translate Indonesia)