Potensi Ekonomi Kelautan di Kepulauan Meranti: dari Perikanan sampai Ekspor

Oleh : Suci Lestari 


Potensi Ekonomi Kelautan di Kepulauan Meranti: dari Perikanan sampai Ekspor

Pendahuluan

Kepulauan Meranti artinya salah satu daerah kepulauan di Provinsi Riau dengan luas wilayah laut yang lebih akbar dibanding daratan. berdasarkan data BPS Kepulauan Meranti (2023), sektor perikanan menyumbang lebih asal 30% terhadap PDRB daerah, menjadikannya tulang punggung perekonomian rakyat pesisir. dengan letak geografis yg strategis pada jalur Selat Malaka, Kepulauan Meranti memiliki potensi akbar pada pengembangan sektor ekonomi kelautan, terutama perikanan serta ekspor hasil laut.

Potensi Perikanan

Perikanan ialah mata pencaharian primer pada Masyarakat Meranti. Hasil tangkapan mencakup ikan, udang, kepiting, dan cumi-cumi. berdasarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (2022), produksi perikanan tangkap pada Riau mencapai lebih dari 300 ribu ton per tahun, dan Kepulauan Meranti menjadi salah satu penyumbang krusial.

Selain menjadi konsumsi lokal, hasil tangkapan pula dipasarkan ke wilayah lain pada Riau, bahkan sebagian telah masuk jalur ekspor. keberadaan sektor ini menyampaikan lapangan kerja besar bagi nelayan tradisional, pedagang, sampai pelaku UMKM pengolahan ikan.



“Hasil tangkapan nelayan di Kepulauan Meranti dan siap di pasarkan"

Industri Pengolahan yang akan terjadi laut

Industri kecil-menengah turut menggerakkan ekonomi wilayah. misalnya, usaha terasi Selatpanjang yg relatif terkenal, kerupuk ikan, serta banyak sekali produk olahan bahari lainnya. Produk ini tidak hanya dipasarkan pada daerah Meranti, tetapi juga pada beberapa kabupaten lain pada Riau.

menurut RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti (2023), pengembangan UMKM berbasis akibat laut artinya prioritas pembangunan ekonomi karena mampu menaikkan nilai tambah sekaligus memperluas pasar.


Peluang Ekspor

Kedekatan Meranti dengan Malaysia dan Singapura membuahkan ekspor hasil laut sangat potensial. Data Antara Riau (2022) mencatat bahwa ekspor udang serta kepiting berasal nelayan Meranti sudah menembus pasar internasional menggunakan permintaan yang cukup tinggi.

Produk bahari yang diekspor bernilai jual tinggi serta sangat diminati pasar luar negeri. namun, ekspor ini masih menghadapi kendala mirip kualitas penyimpanan, fasilitas pelabuhan perikanan, serta akses logistik. Bila tantangan ini bisa diatasi, peluang ekspor akan semakin terbuka lebar.


Pelabuhan Tanjung Harapan, pintu utama ekspor hasil laut dari Kepulauan Meranti.


Tantangan dan hambatan

Meski potensinya akbar, ekonomi kelautan pada Meranti tidak lepas dari sejumlah problem:

  • Infrastruktur terbatas: pelabuhan perikanan terbaru dan fasilitas cold storage masih minim.
  • Teknologi tradisional: secara umum dikuasai nelayan masih memakai alat sederhana, sebagai akibatnya yang akan terjadi tangkapan terbatas.
  • Illegal fishing: ancaman pencurian ikan oleh kapal asing masih terjadi pada perairan sekitar.
  • Ketergantungan cuaca: ekspresi dominan angin serta gelombang tinggi menghasilkan pendapatan nelayan tidak stabil.

berdasarkan Tempo bisnis (2023), tantangan serupa jua dialami daerah lain di Indonesia, sebagai akibatnya diharapkan seni manajemen “ekonomi biru” (blue economy) yang berkelanjutan buat mengelola bahari tanpa Mengganggu ekosistemnya.


Kesimpulan 

Kepulauan Meranti menyimpan potensi besar berasal sektor perikanan dan ekspor yang akan terjadi bahari. Bila dikelola baik melalui penguatan infrastruktur, peningkatan teknologi, dan dukungan Pemerintah Daerah, maka Meranti bisa berkembang sebagai galat satu pusat ekonomi kelautan yang berdaya saing.

Harapannya, potensi ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan warga pesisir, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia menjadi poros maritim global.

Referensi

Badan sentra Statistik (BPS). (2023). Kabupaten Kepulauan Meranti pada angka 2023. BPS Kepulauan Meranti.https://merantikab.bps.go.id/id/publication/2023/02/28/04c166c21fc1ee45bcc23266/kabupaten-kepulauan-meranti-dalam-angka-2023.html

Kementerian Kelautan serta Perikanan RI. (2022). Laporan Tahunan: Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan pada Indonesia. Jakarta: KKP.https://kkp.go.id/download-pdf-akuntabilitas-kinerja/akuntabilitas-kinerja-pelaporan-kinerja-laporan-tahunan-ditjen-perikanan-tangkap-tahun-2022.pdf

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti. (2023). planning Pembangunan Jangka Menengah wilayah (RPJMD) Kabupaten Kepulauan Meranti. Selatpanjang.https://peraturan.bpk.go.id/Download/361492/2024permenkp015.pdf

Antara Riau. (2022). “Ekspor yang akan terjadi laut dari Kepulauan Meranti Tembus Pasar Internasional.”https://riau.antaranews.com

Tempo usaha. (2023). “Potensi Ekonomi Biru Indonesia serta Tantangannya.”https://bisnis.tempo.co

Comments

Popular posts from this blog

‘’Dermaga TPI dan Ekspor Ikan Dumai: Memperkuat Ekonomi Kelautan Pesisir’’

🌊 Transformasi Limbah Ikan Menjadi Produk Bernilai Ekonomi 🌊

Global Blue Economy: Analysis, Developments, and Challenges Md. Nazrul Islam, Steven M. Bartell (Translate Indonesia)